Curhatan para istri




Dear suamiku, kita bisa bersama dalam hubungan yang dipersatukan Tuhan pasti dengan alasan. Mungkin di dunia ini memang cuma kamu yang mampu menghadapi mood buruk yang mengubahku jadi kentang di atas sofa seharian. Mungkin juga cuma aku yang bisa membaca pesan-pesan tersirat dalam kalimat straight forwardmu. Cuma aku yang tetap bisa merasa disayang walau diperlakukan sedatar itu.


1. sebagai pasangan yang berhak tahu apapun yang terjadi  dalam hubungan yang kita bangun bersama


Kuharap aku tidak perlu menemukan kabarmu dekat dengan perempuan lain lewat orang lain apalagi sosial media. Walau komitmen sudah terkhianati, . Kuharap kamu menghargaiku sebagai pasangan yang masih bisa diajak berce

2. Jika tidak, saya berharap diterima dengan rendah hati. Anda akan yakin bisa melakukannya.


 Kuharap aku punya pengendalian diri supaya tidak berteriak, memukul, apalagi menyumpahimu. Biar bagaimanapun dalam blunder ini tetap ada andilku.Kamu yang kukenal sampai akhirnya kunikahi bukan laki-laki pengecut yang pandai berkilah. Kuharap kamu bisa datang padaku dengan jantan lalu mengakui kalau sudah membuat kesalahan.

4.Pastikan kamu bisa.Walau bingung dan kalut melihatku.



kuharap kamu mau mendekat untuk memelukku
Kuharap kamu cukup kuat menangkapku masuk ke pelukanmu. Pasti aku memberontak karena malas disentuh. Semoga kamu tahu kalau itu refleks rasa kecewa dan cemburu.

5.mengakui kalau sudah membuat kesalahan





Kuharap kamu bisa datang padaku dengan jantan lalu Jika harus tidak bertemu beberapa waktu setelah pengakuanmu,
kuharap kita sadar kalau ini fase normal untuk berpikir. Jeda ini kita butuhkan. Tidak pasti mengarah ke perpisahan

6.Terburu-buru bicara bisa jadi dari mulut kita juga tidak keluar banyak kata



7.Menolak bertemu beberapa waktu adalah reaksi wajar


8.Tak perlu ada nada tinggi saling membentak waktu kita ingin menyelesaikan semuanya


9.Aku berharap kita bisa tetap bicara seperti orang dewasa. Walau kecewa, sakit, argumen bisa dengan tenang dikeluarkan


10.Semoga kita fokus pada “Kita”, bukan fokus pada pelakornya saja. Dia tidak salah sepenuhnya


11.Kuharap saat itu aku cukup punya pengendalian diri untuk selalu ingat kalau pasti ada juga yang salah dariku


12.Semoga kita tidak perlu mengambil jalan memutar, menghabiskan waktu untuk menyalahkan orang. Saat masalahnya cuma kita sendiri yang bisa selesaikan



13.Semoga kamu ingat apa yang membuat kita yakin bisa hidup bersama. Semoga Tuhan membukakan kenangan-kenangan baik yang sudah pernah kita jalani sebelumnya




14.Kuharap kamu bisa dengan jantan menyudahi apa yang sudah dimulai. Ada perasaan orang lain yang juga harus dihargai



15.Butuh waktu menyembuhkan luka karena dikhianati. Sembari menunggu aku harap kita bisa menemukan jalan untuk jatuh cinta lagi



16.Kamu tidak akan ku ucap sebagai pengkhianat, Sayang... Menjelek-jelekkanmu sama saja menjatuhkan harga diriku


Jika nanti takdir membawa kita pada ujian komitmen yang sedang hits di media sosial ini, kuharap kita bisa menyelesaikan semua tanpa letupan emosi. Hubungan ini tidak perlu dipublikasikan, yang terpenting semua tuntas dan kutukan itu tidak berulang

Postingan terkait: